Rabu, 13 Agustus 2014

Ketika....

Anda tau? Seperti menonton film yang sama dua kali, endingnya pun pasti sama.

Ketika saya lelah, tidak ada bersama saya. Bahkan ketika saya sedang dalam masa-masa yang sulit, tidak bersama saya. Apa yang harus saya lakukan?

Mungkin saatnya untuk fokus. Kalau memang bukan milik saya, buat apa dipaksakan.... Saya hanya lelah.

Senin, 11 Agustus 2014

Sambat Time

Kalian pasti pernah ngerasain dimana saat mood kalian hancur, perasaan kalian hancur, pikiran kalian hancur. Saat-saat ter-down kalian. Pernah kan?

Saat saya sedang jatuh, bahkan jatuh terlalu dalam. Sampai rasanya sulit untuk memanjat lebih tinggi lagi. Kepercayaan yang kalian buat hancur berkeping-keping. Dihujat banyak orang. Dicaci maki sampai puas. Sampai rasanya untuk mendengar susah. Untuk melihat bahkan lebih baik buta saja. Untuk berjalan rasanya bahkan tak bisa. Sampai mengangis pun airmata sudah enggan untuk keluar.

Saya lelah. Hati saya hancur, perasaan saya terluka, otak saya bahkan sudah tak bisa bekerja maksimal, badan saya lelah luar biasa. Rambut saya pun rontok tak terkira. Saya stress. Berat sekali tekanannya. Mulai dari acara-acara, tugas-tugas, dan komplain-komplain. Semuanya menggunung.

Hhh, entah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikannya. Ingin mati juga tidak, tetap hidup tetapi bosan.

Sekian dan Terimakasih....

Jumat, 08 Agustus 2014

Masalah Hari Ini

Seperti anda tidak bersekolah saja. Anda pikir saya takut? Anda pikir anak anda siapa? Anda pikir anda siapa? Apa hak anda berkata seperti itu kepada saya dan teman-teman saya? Anda wakil kepala sekolah bagian kesiswaan SMA *? Terus kenapa? Harusnya anda tau dong, bukannya malah seperti itu. Bukannya saya tidak terima, saya juga sudah minta maaf. Dan apa tadi? Anda suka protes jika ada sesuatu yang salah? Memang anda selalu benar? Apakah anda tuhan? Atau anda berkuasa atas kami? Siapa anda? Dalam hal ini saya lebih memiliki kuasa, anda catat. Katanya jika terjadi lagi anda mau melapor ke pihak yang lebih berwajib. Jika sekolah mengadakan study wisata lalu pulang tidak sesuai dengan jam, lalu anda mau melapor? Padahal ini hanya masalah sepele. Anda berkata pikirkan kesibukan orang tuanya. Anda pikir orangtua saya tidak sibuk? Kalau begitu, hapus saja acara sekolah yang sedang kami laksanakan. Terserah anda, kalau memang begitu, berarti menghapus budaya sekolah yang bahkan sejak ibu saya bersekolah disitu. Lalu? Kalau anda tidak terima, keluarkan saja saya dari sekolah. Bukannya saya sombong. Saya dulu mantan keta osis, sekretaris osis, wakil ketua tonti. Keluarkan saja kalau berani. Guru-guru tau saya siapa. Kami juga tidak ada masalah dengan anak bapak. Mungkin miss communication, anak anda tidak bilang seperti apa yang kami bilang.


Lalu yang salah siapa? Saya? Oke no prob. 

Selasa, 05 Agustus 2014

Sebenernya tugas Bahasa Indonesia, A-K-R-O-N-I-M

Angan yang telah hilang
Menguap tanpa sisa
Aku, dirimu ,dan dirinya
Liar sudah tubuhku ini
Inginkan dirimu disini
Aku bagai malam tanpa cahaya

Pikiranku pun melayang bagai fatamorgana
Entah mengapa aku paham
Raga sudah tak ada rasa
Mana hati sudah nelangsa
Ah sudahlah
Tak bisa kuungkap sampai kelu
Alasan aku mencintaimu

Tanggal 6 Agustus, pukul 07.00 WIB

Itu besok, saya masuk sekolah. Masuk ke neraka, kelas sembilan cooy. Kedua lagi, aku masih lelah///

Jumat, 01 Agustus 2014

Sesuatu yang Berubah

Memang hal yang mudah untuk merubah sesuatu. Menjadi baik, maupun menjadi jahat. Memang sifat yang dasar, percaya. Terlalu mudah percaya.

Semuanya hanya membutuhkan waktu, waktu berjalan beriringan dengan kita. Dan kitalah yang menentukan jalan kita sendiri. Memutuskan apakah aku ingin menjadi baik atau jahat. Bukan hal yang buruk jika kita menyesalinya. Tetapi buruk jika menyesalinya tetapi tidak merubahnya.

Kadang lalu kita berpikir, "Hah, lebih baik aku mati saja.", untuk mengahiri segalanya. Sepertinya tidak tepat jika dikatakan seperti itu. Lebih tepat, "Hah, aku ingin menjadi lebih baik." [Dikutip dr Our Happy Time]

Dan saya sungguh menyesalinya saat ini, bahkan selalu. Begitu berat ketika saya pikirkan. Begitu mengganggu ketika terjadi lagi. Begitu memuakkan. Sampai saya tidak suka terhadap saya sendiri. Bahkan saya merasa salah, tetapi tetap saja. Ya, semuanya terasa salah.

Saya selalu ingin berbuat baik. Tetapi selalu, gengsi menutupi saya. Saya memang orang yang keras. Bahkan sampai banyak yang sebenarnya tidak suka saya. Tetapi saya hanya ingin terlihat kuat. Saya orang yang kuat. Tetapi disisi lain saya orang yang sensitif. Sedikit saja ada yang membuat hati saya terluka saya bisa saja menangis. Bahkan saya mengumpat. Bahkan saya bisa saja meraung sambil menangis. Dan saya sudah lelah. Seakan saya bukan dianggap sebagai wanita. Anda tau? Walaupun saya begini saya tetap wanita.

Saya memang menyebalkan. Bahkan saya benci diri saya sendiri. Betapa lucunya, sampai anjingpun tertawa...

Dengan tulisan ini, saya hanya berkata, betapa lelah saya saat-saat ini....